MAKALAH
Aplikasi Jilbab di Era Modern
Azaliasari aqmarina (11/312017/SA/15750)
Faradilla Chandra Ayunindya (11/318442/SA/15976)
Rizal Saryadi (11/314105/SA/157822)
SASTRA INGGRIS
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012/2013
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul Aplikasi Jilbab di Era Modern.
Penulisan makalah adalah merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah agama jurusan
sastra Inggris, fakultas ilmu budaya, Universitas Gadjah Mada.
Dalam Penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
- Ibu
Nur Saktiningrum S.S.,M.HUM
- Rekan-rekan
Sastra Inggris 2011
- Secara
khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada
penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan
makalah ini
- Semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga
Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin.
Aplikasi
Jilbab di Era Modern
Dalam
kehidupan sehari-hari, Islam memberikan salah satu solusi untuk menghindari
terjadinya pelecehan seksual dan hancurnya kehormatan bagi seorang wanita
dengan cara menggunakan jilbab. Pembentukan hukum tersebut telah banyak diaplikasikan
oleh sebagian wanita muslimah khususnya di Indonesia ini. Hal tersebut pun
tidak sedikit mengundang kontroversi di kalangan sebagian wanita muslimah
karena sulitnya bagi mereka untuk terjun bebas dalam mengikuti gaya modern ini.
Bahkan, hal tersebut pun banyak mengundang kontraversi dari kalangan wanita
non-muslim khususnya dari negara bagian barat bahwasanya berjilbab itu
menyulitkan wanita dalam mengikuti mode pakain masa kini. Akan tetapi dalam hal
ini, sebagai seorang muslim khususnya perempuan, harus selalu patuh dengan
ajaran yang ada di dalam Al-Quran, Hadits, dan Atsar dari para sahabat
Rasulullah SAW, karena Islam bukanlah untuk memberi mudlarat tetapi untuk
keselamatam umat baik di dunia maupun akhirat. Sebagaimana di dalam surat
Al-Ahzab: 59, Allah berfirman:
يَآأَيُّهَا
النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ
عَلَيْهِنَّ مِن جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ
وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:”Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
33:59)
Di dalam ayat tersebut telah jelas ditegaskan tentang
bagaimana cara menggunakan jilbab yang benar dan dijelaskan juga salah satu
manfaat yang akan diperoleh seperti tidak diganggu oleh orang-orang yang suka
melakukan hal-hal diluar batas syariat. Hal itulah yang menjadi salah satu dasar untuk menjaga
kehormatan wanita dalam menjalani hidup yang dipenuhi oleh kriminalitas ini.
Walaupun sebenarnya masih ada wanita berjilbab yang terlecehkan kehormatannya,
tetapi kejadian ini memiliki motif jauh yang berbeda sehingga menyebabkan
wanita tersebut dijatuhkan martabat kehormatannya. Bisa saja motif tersebut
karena disebabkan dendam dari orang lain atau pun karena wanita itu sendiri
yang salah dalam menggunakan jilbab dan pakaiannya. Jadi, pelecehan kehormatan
yang terjadi bagi wanita berjilbab bukanlah kesalahan yang disebabkan oleh
Allah yang telah memerintahkan mereka berjilbab. Akan tetapi, kejadian tersebut
tidak lain karena ada hal-hal tertentu yang menyebabkan kejadian tersebut.
Di zaman yang modern ini, jilbab sudah memiliki
arti lain disamping menjadi penutup aurat bagi wanita muslimah, yaitu menjadi salah satu trend fashion
masa kini. Gaya berjilbab wanita modern saat ini sudah banyak menyimpang dari apa yang sudah ditentukan
dalam Al-Qur’an dan Hadits. Mereka
menggunakan jilbab yang bervariasi dan penuh dengan gaya sehingga tidak dapat
dipungkiri lagi dapat mengundang gejolak nafsu dari kaum laki-laki. Bahkan,
perkembangan variasi jilbab akhir-akhir ini telah mengubah beberapa pandangan
wanita terhadap jilbab. Banyak
wanita yang berpikir bahwa walaupun mereka berjilbab, mereka tetap harus
terlihat fashionable dan tidak ketinggalan jaman. Namun tanpa mereka sadari,
banyak dari variasi tersebut justru malah digolongkan kedalam cara memakai
jilbab yang salah dan tentunya diharamkan oleh Allah SWT.
Berikut adalah beberapa contoh berjilbab yang
sesuai dengan syari’at Islam :
1. Menutupi seluruh badan atau minimal harus melewati dada
Firman Allah dalam surat Al-Ahzab; 59
يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ
قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن
جَلاَبِيبِهِنَّ
Hai
Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mu’min:”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
2.
Tidak memberi hiasan-hiasan hingga mengundang pria
untuk melihatnya
Allah berfirman: “Katakanlah kepada wanita-wanita yg beriman: hendaklah mereka menundukkan pandangan mata dan menjaga kemaluan mereka dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yg biasa nampak darinya. Hendaklah mereka meletakkan dan menjulurkan kerudung di atas kerah baju mereka
Allah berfirman: “Katakanlah kepada wanita-wanita yg beriman: hendaklah mereka menundukkan pandangan mata dan menjaga kemaluan mereka dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yg biasa nampak darinya. Hendaklah mereka meletakkan dan menjulurkan kerudung di atas kerah baju mereka
3. Menggunakan
jilbab yang tebal dan tidak transparan
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Nabi Muhammad SAW bersabda:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ
أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا
النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ
رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Dua
jenis (manusia) di antara penduduk neraka, sekarang aku belum melihat mereka:
Sekelompok laki-laki yang membawa cemeti-cemeti, seperti ekor-ekor sapi, mereka
memukul manusia dengannya. Wanita-wanita yang berpakaian, (tetapi) mereka
telanjang (salah satunya jilbab yang transparan). Mereka menjauhkan orang lain (dari kebenaran),
mereka (sendiri juga) menjauhi (kebenaran). Kepala mereka seperti punuk onta
yang miring. Para wanita ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan
mendapatkan bau sorga. Padahal baunya akan didapati dari jarak yang sangat
jauh. (HR. Muslim, no: 2128)
4.
Menggunakan jilbab yang lebar
Usamah bin Zaid berkata: “Rasulullah
memberiku pakaian tebal buatan Qibthi (Mesir) di antara yang dihadiahkan oleh
Dihyah Al-Kalbi kepada beliau. Maka aku pakaikan kepada istriku. Kemudian
beliau bertanya: “Kenapa engkau tidak memakai pakaian buatan Qibthi itu?” Aku
menjawab: “Aku pakaikan kepada istriku”. Maka beliau bersabda: “Perintahlah dia
agar memakai pakaian rangkap di dalamnya, karena aku khawatir pakaian itu
membentuk ukuran tulangnya”. (HR. Dhiya’ Al-Maqdisi; Ahmad; Al-Baihaqi;
dihasankan oleh Al-Albani di dalam131)
5.
Tidak diberi wangi-wangian
Nabi Muhammad bersabda:
Nabi Muhammad bersabda:
كُلُّ
عَيْنٍ زَانِيَةٌ وَالْمَرْأَةُ إِذَا اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِالْمَجْلِسِ
فَهِيَ كَذَا وَكَذَا يَعْنِي زَانِيَةً
Setiap mata pasti berzina. Dan jika wanita
memakai minyak wangi lalu dia melewati majlis (laki-laki) maka dia ini dan
itu, yakni pezina. (HR. Tirmidzi, no: 2786; Abu Dawud, no: 4173; dll)
Kesimpulan
Dari
beberapa contoh diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa berjilbab bukanlah
suatu trend fashion tetapi merupakan kewajiban wanita muslim agar menutup
auratnya. Kedua hal tersebut tidak dapat disatukan karena merupakan hal yang
sangat berbeda. Perbedaan itu dapat terlihat dari segi tujuan, seperti halnya
yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dalam surat Al-Ahzab: 59 tersebut. Yang
mana dalam hal ini Al-Quran memberikan salah satu solusi agar wanita tidak terganggu
dari kejahatan nafsu yang ada di sekelilingnya. Oleh sebab itu, untuk
menghindari hal yang tidak diinginkan tersebut maka hendaklah mengikuti aturan
yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, seperti halnya menggunakan
jilbab bukan karena ingin bergaya atau pun populer. Akan tetapi, menggunakan
jilbab karena Allah semata dan karena apa yang dijanjikan Allah untuk
keselamatannya di dunia dan akhirat.
Jadi
sebagai wanita muslim yang baik, sudah seharusnya kita mengenakan jilbab yang
benar dan sesuai dengan tuntunan yang telah diberikan oleh Rasulullah SAW.
Tuntunan itu adalah benar dan bukan untuk menjebak wanita, tetapi memberi
solusi yang baik bagi keselamatan martabat kehormatan wanita baik di dunia
maupun di akhirat akhirat.
والله أعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar